Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengeaskan kompetisi liga 3 dan 4 Indonesia perlu dibenahi sebab upaya pemerataan sepak bola Tanah Air harus dimulai dari bawah.
Terkait hal ini, pria yang merangkap sebagai Menteri BUMN itu telah menggelar audiensi dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen guna membahas upaya pengembangan prestasi sepak bola.
Melansir laporan Antara, Erick Thohir, dalam pertemuan tersebut menyampaikan rencana untuk mendorong lagi perserikatan.
Klub-klub liga 4 nantinya akan dilibatkan dalam persaingan untuk memperebutkan Piala Wali Kota dan Bupati. Tim juara bakal maju ke liga 3 untuk mengejar Piala Gubernur. Selanjutnya, kampiun tingkat provinsi akan diadu di liga nasional yang memperebutkan Piala Presiden
"Pemerataan sepak bola ya itu memang harus benar-benar mulai dari bawah. Tim nasional berpikir sendiri secara nasional, memang ini yang terbaik. Liga mendampingi, tapi jangan melupakan juga pembinaan yang dari kota, desa dan lain," kata Erick di Semarang pada Jumat (8/8/2025), menukil Antara.
"Juara-juara kota itu nanti main di provinsi memperebutkan (juara), tentu atas dukungan Pak Wagub dan Pak Gubernur, Piala Gubernur itu Liga 3," katanya.
Ketua PSSI, Erick Thohir, berikan komentarnya terhadap fenomena pemain naturalisasi atau diaspora Timnas Indonesia, yang bermain di BRI Super League. Baginya, itu bukan penurunan kelas.
Segera Dipetakan
Selaras dengan pernyataan Ketum PSSI, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyatakan pihaknya bakal langsung memetakan rencana dengan Dinas Olahraga.
"Jadi, setiap sebulan kami pasti ada pertemuan dengan adanya liga sepak bola ini," kata pria yang akrab disapa Gus Yasin itu.
"Habis ini kami petakan di Dinas Olahraga. Kami langsung petakan ada beberapa klub. Kami juga dibantu oleh tim dari PSSI yang Insyaallah nanti akan segera kami rumuskan. Dan ini waktunya tepat," tambahnya, melansir Antara.
Tak Cuma Fokus Tim Nasional
Langkah pembenahan liga 3 dan 4 tanah air ini selaras dengan pernyataan Erick Thohir beberapa waktu lalu.
Pria berusia 55 tahun sebelumnya menyatakan tak ingin mengabaikan pembinaan dari bawah, yang dianggap jadi supporting system sepak bola nasional.
Hal itu dia sampaikan saat menghadiri konferensi pers terkait National Dispute Resolution Chamber (NDRC) di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025).
"Kita membangun sebuah ekosistem besar. Kita dengan liga jalan seiring. Memang main focus kita tim nasional, tetapi bukan berarti kita tidak membangun supporting system buat sepak bola nasional," ujarnya kala itu.